Thursday, December 31, 2009

RUMAH AMAN & NYAMAN DI MUSIM HUJAN

Sebetulnya, menurut Ir. Edi Permana dari PT Arkorior, Jakarta,
mempersiapkan rumah menghadapi musim hujan sudah harus dimulai sejak
membentuk konsep rumah. "Kalau menjelang musim hujan atau pas musim
hujan baru ribut-ribut, sebenarnya agak terlambat." Ia memberi contoh,
jika ingin rumah gaya Mediteran, "Mungkin mungkin bagus diterapkan di
negara dua musim seperti Eropa. Untuk di negara tropis harus dilakukan
beberapa penyesuaian. Kemungkinan-kemungkinan rembesan dan tampias air
hujan, harus sudah diantisipasi sejak awal. Dengan begitu, kita bisa
meminimalkan risiko," kata Edi.


Apa saja, sih, kiat agar rumah tetap aman dan nyaman di musim
penghujan? Berikut di antaranya.

ATAP

1. Ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan, persiapkan atap alias
"payung" rumah kita sebelum musim hujan tiba. Sering-seringlah
menengok ke atas atap, apakah ada genteng yang sudah perlu diganti
atau merosot.

2. Untuk atap dari beton, asbes, atau sirap, cermati kemungkinan
adanya retak rambut. Jika ada, beri kawat kasa dan waterproof. Utuk
retak besar, harus dibobok dan diplester kembali.

3. Idealnya, pemeriksaan dilakukan minimal 2 - 3 bulan sekali. Sebab,
retak rambut amat kecil dan tidak langsung menimbulkan kebocoran. Baru
setelah3-4 kali hujan besar, atap bocor dan air yang merembes bisa
membuat atap lapuk.

4. Daerah kerpusan (bubungan) atap juga butuh perhatian ekstra
lantaran plester semen pada bagian tersebut kerap bocor. Prinsipnya,
semakin dini diperbaiki, semakin murah biayanya. Plafon yang dibiarkan
lembab gara-gara rembesan air, lama-lama bisa ambruk. Risikonya, biaya
perbaikan lebih mahal.

5. Sedapat mungkin gunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis
antara plafon dan genteng. Selain mengurangi penyerapan panas, juga
untuk menghindari tampias. Misalnya, jika ada ketidaksempurnaan dalam
pemasangan genteng, alumunium berfungsi sebagai tameng bagi atap
sehingga air akan turun ke plank dan tak masuk ke dalam rumah."

6. Cermati segi elevasi (sudut kemiringan) materi genteng guna
membentuk ketahanan terhadap hujan. Misalnya, genteng keramik
membutuhkan elevasi lebih dari 30 derajat, sedangkan asbes butuh lebih
dari 15 derajat. Jika tak diindahkan, air hujan tetap bisa masuk lewat
genteng. mengatasinya, gunakan overstek (lidah atap) sepanjang 1,2
meter untuk melindungi lantai teras dan dinding dari tampias hujan angin.

7. Khusus untuk atap asbes, pemasangan baut atau paku pada asbes harus
diperhatikan. Asbes tidak bisa direkatkan dengan paku biasa, karena
jika dipalu mudah pecah. Asbes harus dibor dulu, dipasang paku yang
dilapisi karet, lalu dipelingkut di area pakunya.

8. Untuk daerah tropis, materi yang paling pas adalah genteng keramik
yang lebih liat menghadapi perubahan cuaca dan suhu.

LAMPU OUTDOOR

* Cek secara rutin instalasi kabel listrik. Kalau ada yang terkelupas
apalagi telanjang, amat bahaya! Jika aliran listriknya AC 220 volt,
bisa-bisa terjadi arus pendek. Belum lagi kalau kabel yang telanjang,
terendam. Airnya bisa menghantarkan listrik.

* Sebaiknya gunakan aliran DC untuk lampu taman atau luar rumah agar
lebih aman karena tak menghantar listrik. Namun kabel tetap harus
terbungkus rapi.

baca artikel lainnya di http://dearsitek.multiply.com

No comments:

Post a Comment